
Shalat adalah ibadah utama bagi setiap Muslim. Setiap gerakan, ucapan, dan tindakan dalam shalat memiliki makna yang mendalam.
Shalat yang merupakan tiang agama, juga merupakan tiang dari seluruh pokok peribadatan yang kita lakukan sebagai hamba sang pencipta yakni Allah Subhanahu Wata'ala.
Tentu saja dalam melaksanakan ritual peribadatan tersebut harus dilakukan dengan sebaik-baiknya dari mulai niat sampai praktek shalat tersebut dilakukan, termasuk suasana untuk mendukung ibadah shalt tersebut.
Salah satu suasana yang mendukung dan memang sangat dianjurkan oleh nabi kita, Nabi Muhammad Sallahu 'Alaiihi Wasallam adalah pelaksanaan shalat yang dilaksanakan di mesjid dan berjamaah. Itu lah suasana pendukung yang paling utama.
Bahkan pernah ada satu riwayat yang menyatakan, bahwa seandainya diperbolehkan, maka nabi hendaknya ingin membakar rumah orang yang melaksanakan shalat sendiri di dalam rumah, tidak di dalam mesjid.
Terlepas dari benar tidaknya riwayat tersebut, yang jelas, melaksanakan shalat berjamaah di mesjid, jauh lebih utama daripada melaksanakan shalat di rumah.
Sebagaimana kita semua mengetahui, bahwa pahala shalat di mesjid dan berjamaah jauh lebih utama dan berpahala 27 kali lipat ketimbang melaksanakan shalat di rumah.
Namun, ada satu hal yang sering terabaikan oleh banyak jamaah di masjid, yaitu penggunaan Sutrah dalam shalat.
Sutrah adalah pembatas yang diletakkan di depan orang yang sedang shalat untuk mencegah orang lain lewat di hadapannya.
Mengapa Sutrah Penting?
Sebagai seorang Muslim, kita diajarkan untuk menjaga kesucian dan keindahan ibadah shalat. Penggunaan sutrah adalah salah satu cara untuk menjaga ketertiban dan kehormatan shalat, namun sering kali terabaikan oleh banyak orang.
Berdasarkan Hadits HR. Bukhari no.59 dan Muslim No.505, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Jika salah seorang di antara kalian shalat, menghadaplah ke sesuatu yang membatasi dirinya agar tidak dilewati orang, dan apabila ada yang tetap nekat melewati di hadapan ia shalat, maka hendaklah dia menolaknya."Ini adalah penegasan betapa pentingnya menggunakan pembatas dalam shalat, baik di masjid maupun di tempat lain.
Kebiasaan yang Terabaikan di Masjid
Seringkali, saya menyaksikan para jamaah yang melakukan shalat, baik shalat sunnah seperti shalat Ba’diyah maupun Qobliyah, tidak menjaga shalatnya dengan baik. Mereka shalat tanpa menggunakan sutrah, dan lebih parah lagi, mereka membiarkan orang lain melintas di depan mereka tanpa ada usaha untuk menghalanginya.
Ini bukan hanya mengurangi kesempurnaan shalat mereka, tetapi juga mengganggu kekhusyukan orang lain.
Apakah mereka tidak tahu tentang pentingnya sutrah ini? Atau apakah mereka kurang peduli?
Setiap kali hal ini terjadi, saya merasa kesal.
Mengapa kebiasaan yang seharusnya menjadi bagian dari adab shalat ini sering kali diabaikan?
Kampanye Kesadaran Tentang Sutrah
Saya sering berpikir, bagaimana cara yang efektif untuk mengingatkan jamaah tentang pentingnya sutrah? Adakah ide untuk mengkampanyekan masalah ini? Mungkin, bisa dimulai dengan memberikan edukasi kecil-kecilan di lingkungan masjid atau menyebarkan informasi melalui pengajian.Mengapa Sutrah Diperlukan dalam Shalat?
- Menjaga Kesempurnaan Shalat
Dengan menggunakan sutrah, kita memisahkan diri dari aktivitas orang lain di sekitar. Ini membuat kita lebih fokus pada shalat, sehingga dapat menjaga kekhusyukan.
- Mencegah Gangguan dari Orang yang Lalu Lalang
Sutrah berfungsi sebagai penanda fisik yang mencegah orang melintas di depan kita saat sedang shalat. Rasulullah SAW memberikan peringatan keras tentang hal ini, bahkan menyebutkan bahwa menunggu 1000 tahun lebih baik daripada melewati orang yang sedang shalat.
- Mematuhi Sunnah Rasulullah SAW
Mengikuti sunnah Rasulullah SAW adalah bagian dari keutamaan ibadah kita. Menggunakan sutrah saat shalat adalah salah satu sunnah yang sering dilupakan, padahal sangat dianjurkan.
Mengapa Banyak Jamaah Tidak Menggunakan Sutrah?
Mungkin kita bertanya, mengapa masih banyak jamaah yang tidak menggunakan sutrah? Ada beberapa kemungkinan:
- Kurangnya Pengetahuan
Banyak orang yang mungkin tidak menyadari bahwa penggunaan sutrah adalah sunnah yang sangat dianjurkan. Mereka mungkin belum pernah mendengar hadits-hadits yang menyebutkan tentang pentingnya hal ini.
- Kurangnya Fasilitas di Masjid
Beberapa masjid mungkin tidak menyediakan cukup banyak pembatas atau sutrah untuk para jamaah. Dalam kondisi seperti ini, jamaah harus berusaha menggunakan barang apa pun yang bisa dijadikan sutrah, seperti kursi atau sajadah lipat.
- Kurangnya Kesadaran Jamaah
Ada pula yang mengetahui pentingnya sutrah, tetapi memilih untuk tidak menggunakannya karena merasa tidak perlu atau menganggapnya tidak penting. Sikap seperti ini perlu diubah melalui pendidikan dan kesadaran.
Bagaimana Mengedukasi Jamaah Tentang Sutrah?
Berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya sutrah:
- Edukasi Melalui Khotbah Jumat Para khatib dapat menyisipkan edukasi tentang pentingnya sutrah dalam khotbah mereka. Dengan mendengarkan penjelasan yang lebih mendalam, jamaah akan lebih memahami makna dan keutamaan menggunakan sutrah.
- Menyediakan Informasi di Masjid Masjid bisa memasang poster atau selebaran kecil tentang adab-adab shalat, termasuk penggunaan sutrah. Poster ini dapat diletakkan di area wudhu, pintu masuk masjid, atau tempat strategis lainnya yang mudah dilihat oleh jamaah.
- Mengadakan Kajian Khusus Masjid bisa mengadakan kajian rutin yang membahas adab-adab dalam shalat. Di dalamnya, penggunaan sutrah bisa menjadi salah satu topik penting yang dibahas, sehingga jamaah lebih paham dan terbiasa menerapkannya.
- Penyediaan Sutrah di Masjid Pengurus masjid dapat menyediakan lebih banyak fasilitas pembatas (sutrah) untuk jamaah yang ingin shalat sunnah. Jika memungkinkan, setiap barisan shalat dilengkapi dengan sutrah yang mudah diakses.
- Kampanye di Media Sosial Saat ini, banyak masjid memiliki akun media sosial yang dapat digunakan untuk menyebarkan informasi tentang pentingnya penggunaan sutrah. Konten edukatif dan poster visual tentang sunnah-sunnah dalam shalat bisa diunggah untuk mengingatkan jamaah secara lebih luas.
Tantangan dalam Mengubah Kebiasaan Jamaah
Mengubah kebiasaan memang tidak mudah, apalagi jika sudah berlangsung lama. Namun, dengan pendekatan yang baik dan konsisten, kita bisa perlahan-lahan mengedukasi jamaah untuk lebih peduli pada hal-hal kecil yang dapat menyempurnakan ibadah mereka. Penggunaan sutrah memang terlihat sederhana, tetapi dampaknya sangat besar terhadap kekhusyukan dan kesempurnaan shalat.
Kesimpulan
Penggunaan sutrah dalam shalat bukanlah hal yang bisa dianggap sepele. Sebagai bagian dari sunnah Rasulullah SAW, sutrah memiliki peran penting dalam menjaga kekhusyukan dan kesempurnaan shalat. Jamaah masjid, khususnya di Indonesia, perlu lebih disadarkan akan pentingnya hal ini.Melalui edukasi yang tepat, baik melalui khotbah, kajian, fasilitas, maupun kampanye di media sosial, kita bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan sutrah.
Dengan demikian, kita bukan hanya memperbaiki kualitas ibadah pribadi, tetapi juga menjaga ketertiban dan kekhusyukan jamaah lain di masjid.Adakah ide lain untuk mengkampanyekan penggunaan sutrah? Mari kita bersama-sama berusaha menjaga adab dalam shalat dan memperbaiki kualitas ibadah kita.